Sabtu, 31 Januari 2015

DASAR TEORI GRANULASI KERING



Tabet adalah sediaan padat kompak yang dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau serkuler, kedua pemukaannya rata atau cembung, mengandunng satu jenis obat atau lebih, dengan atau tanpa bahan tambahan. (FI ed III, 1979)
Metode pembuatan tablet :
1.       KempaLangsung (Direct compression)
2.       GranulasiBasah (Wet Granulation)
3.       GranulasiKering (Dry granulation)

Perbedaan dan persamaan pembuatan tablet
Granulasi basah
Granulasi kering
KempaLangsung
Bahanobat + pengisi
Bahanobat + pengisi + serbukpengikatkering
Bahanobat + eksipien
Dicampur
Dicampur
Dicampur
Bahanpengikat/mucilago/solutio
Slugging/kompres

Diayak (basah)
Ditumbuk/miling

Dikeringkan
Diayak

Diayak (kering)
+ bahanpenghancur

+ bahanpenghancur
+ bahanpelicin
+ bahanpelicin

Ditablet
Ditablet
Ditablet

Granulasi Kering disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Prinsip dari metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya didapat  melalui gaya. Teknik ini yang cukup baik, digunakan untuk zat aktif yang memiliki dosis efektif yang terlalu tinggi untuk dikempa langsung atau zat aktif yang sensitif terhadap pemanasan dan kelembaban (Andayana, 2009).   
Granula adalah gumpalan-gumpalan dari partikel-partikel yang lebih kecil. Umumnya terbentuk tidak merata dan menjadi seperti partikel tunggal yang lebih besar. Ukuran biasanya berkisar antara ayakan no.4-12, walaupun demikian granula dari macam-macam ukuran lubang ayakan mungkin dapat dibuat bergantung pada tujuan pemakaiannya (Ansel, 1989).
Pada proses ini komponen–komponen tablet dikompakan dengan mesin cetak tablet lalu ditekan ke dalam die dan dikompakan dengan punch sehingga diperoleh massa yang disebut slug, prosesnya disebut slugging, pada proses selanjutnya slug kemudian diayak dan diaduk untuk mendapatkan granul yang daya mengalirnya lebih baik dari campuran awal bila slug yang didapat belum memuaskan maka proses diatas dapat diulang. Dalam jumlah besar granulasi kering dapat juga dilakukan pada mesin khusus yang disebut roller compactor yang memiliki kemampuan memuat bahan sekitar 500 kg, roller compactor memakai dua penggiling yang putarannya saling berlawanan satu dengan yang lainnya, dan dengan bantuan tehnik hidrolik pada salah satu penggiling mesin ini mampu menghasilkan tekanan tertentu pada bahan serbuk yang mengalir dintara penggiling (Andayana, 2009).
Metode ini digunakan dalam kondisi-kondisi sebagai berikut :
1.      Kandungan zat aktif dalam tablet tinggi
2.      Zat aktif susah mengalir
3.      Zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab
(Andayana, 2009)
Keuntungan cara granulasi kering adalah:
1.      Peralatan lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat, mesin pengaduk berat dan pengeringan yang memakan waktu
2.      Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab
3.      Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikat         (Andayana, 2009).
Kekurangan cara granulasi kering adalah:
1.      Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat slug
2.      Tidak dapat mendistribusikan zat warna seragam
3.      Proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi silang
(Andayana, 2009).
Cara pembuatan:
1.      Semua bahan di campur
2.      Dibuat tablet dengan ukuran besar
3.      Dihancurkan dengan mesin pencetak tablet khusus dan terbentuk membentuk granul (Slug)
4.      Granul (Slug) di ayak
5.      Cetak

0 komentar: