Selasa, 07 Juni 2011

CHORDATA


FILUM CHORDATA
Yang termasuk filum ini misalnya : ikan, amphirbi, reptil, burung dan mamalia; terdiri dari kurang lebih 40.000 jenis hewan. Semua anggota filum ini mempunyai ciri : simetris bilateral, bersegmen, berangka dalam. Bila dibandingkan dengan hewan lain, chordata memiliki ciri khas, yaitu :
  1. pada tahap perkembangannya mempunyai korda dorsalis (notokord). Korda dorsalis terdapat di sebelah dorsal alat pencernaan, bertindak sebagai penguat kerangka tubuh. Pada tingkat dewasa korda dorsalis dari vertebrata diganti oleh tulang punggung (kolumna vertebralis).
  2. pada suatu tingkat perkembangannya mempunyai pasangan celah insang. Insang merupakan deviat (diturunkan) dari farinks. Dengan adanya celah insang, maka air yang masuk melalui mulut dapat dikeluarkan melalui insang.
  3. mempunyai sumsung punggung (nervecord) yang terdapat di sebelah dorsal, korda dorsalis. Pada bagian anterior sumsung punggung membentuk otak.
Filum ini dibedakan atas tiga sub filum (anak filum), yaitu :
  1. subfilum cephalochordata
Yang termasuk subfilum ini misalnya : Amphioxus. Amphioxus berbentuk seperti ikan. Korda dorsalisnya tidak mengalami perubahan selama hidupnya.
Pada dinding farinks terdapat celah insang. Meskipun dapat berenang, ia lebih senang membenamkan diri di pasir. Makanannya berupa partikel makanan mikroskopis yang terdapat di air laut. Habitat hewan ini di pantai.
  1. subfilum tunicata
Hewan yang termasuk subfilum ini bertempat tinggal di laut. Merupakan hewan yang hidup secara melekat. Makanan diperoleh dari aliran air yang masuk melalui mulut ke celah insang. Diberi nama Tunicata karena tubuhnya diselubungi oleh cangkang yang tersusun dari tunika. Tunika tersusun dari selulose. Selulosa biasanya terdapat pada tumbuhan atau protista tertentu. Yang dapat memberi petunjuk hewan ini kordata yaitu adanya celah insang. Pada tingkat dewasa hewan ini tidak mempunyai korda dorsalis dan sistem saraf. Seperti hewan melekat yang lain , tunicata menghasilkan larva yang berenang, sehingga dapat mencari lokasi baru. Ciri kalau larva termasuk kordata yaitu mempunyai korda dorsalis dan sistem saraf yang terdapat pada bagian dorsal tubuh. Larva akhirnya melekat pada substrat dan berkembang menjadi bentuk dewasa yang kehilangan sifat-sifat kordatanya.
Sampai saat ini banyak biologiawan yang berpendapat adanya subfilum lain, yaitu Hemichordata. Hewan yang termasuk subfilum ini berbentuk seperti cacing, habitatnya di laut. Dimasukkan kedalam golongan kordata karena mempunyai celah insang, saraf punggung (meskipunjuga saraf perut), dan organ yang dianggap korda dorsalis yang rudimenter tersebut tidak homolog dengan korda dorsalis kordata, karena itu hewan ini dimasukkan kedalam filum sendiri, yaitu filum Hemichordata. Ditinjau dari sejarah evolusi, hemikordata memiliki ciri yang menyerupai kordata dan ekinodermata.
  1. subfilum vertebrata
filum Chordata merupakan salah satu dari tiga filum hewan yang terbanyak anggota jenis hewannya saat ini. Keadaan ini disebabkan oleh adanya filum vertebrata. Kebanyakan hewan yang kita kenal termasuk di dalam subfilum ini, misalnya : ikan, katak, ular, burung , dan mamalia
ciri khas vertebrata yaitu :
  1. pada tingkat dewasa, korda dorsalisnya diganti oleh tulang punggung (kolumna vertebralis) yang tersusun dari tulang biasa. Di sebelah dorsal tulang punggung terdapat tulang sumsung punggung.
  2. Otak terdapat pada bagian anterior sumsum punggung. Otak dilindungi oleh tulang tengkorak. Subfilum ini dibagi atas dua superklas (induk kelas), yaitu Superklas Pisces dan Superklas Tetrapoda
SUPERKLAS PISCES
Superklas ini dibagi atas tiga klas, yaitu :
  1. kelas Agnatha.
Hewan yang termasuk klas ini tidak mempunyai rahang. Berdasarkan fosil yang ditemukan, pemula vertebrata termasuk dalam klas ini. Pada zaman dahulu klas ini mempunyai banyak jenis anggota. Pada masa kini, anggota jenisnya hanya dua yaitu ”cyclostoma” dan ”lamprey”. Hewan-hewan ini termasuk mempunyai rahang dan pasangan sirip. Korda dorsalisnya tetap ada, selama hidupnya. Hanya sebagian saja yang diganti oleh tulang rawan. Hidup secara parasit pada ikan. Mulutnya bertindak sebagai batil pengisap untuk melekatkan diri pada tubuhikan, dan memperoleh makanan dengan mengisap jaringan tubuh ikan yang ditumpanginya.
  1. kelas Chodrichthyes (ikan bertulang rawan)
Yang termasuk klas ini, misalnya ikan hiu dan ikan pari. Hampir semuanya hidup di laut, hanya sedikit sekali yang hidup di air tawar. Mempunyai rahang yang kuat, pasangan sirip dan kerangka yang tersusun atas tulang rawan. Celah insang tampak karena tidak berpenutup insang. Ikan hiu merupakan jenis ikan karnivor yang bisa menyerang manusia.
  1. kelas Osteicthyes (ikan bertulang biasa)
Semua hewan yang termasuk klas ini mempunyai kerangka yang tersusun atas tulang biasa. Jumlah jenis beribu-ribu, habitat air tawar atau laut. Yang termasuk klas ini, misalnya : ikan mas, ikan lele, ikan salem. Celah insang tidak tampak karena ditutup oleh operkulum (penutup insang). Siripnya ada yang berpasangan dan ada yang tunggal. Sirip yang berpasangan misalnya sirip dada dan sirip perut. Sirip tunggal misalnya : sirip punggung, sirip ekor dan sirip belakang. Mempunyai gelembung renang yang berfungsi sebagai alat hidrostatik.
SUPERKLAS TETRAPODA
Hampir semua hewan yang termasuk superklas ini mempunyai dua pasang anggota gerak. Ada beberapa jenis yang tidak mempunyai anggota gerak seperti ular.
Superklas tetrapoda dibedakan atas empat klas, yaitu:
  1. Klas Amphibia
Amphibia merupakan hewan yang mempuynai dua alam berbeda, yaitu di darat dan air. Amfibia dewasa bernafas dengan paru-paru dan berjalan dengan empat kakinya. Keadaan demikian merupakan penyesuaian dengan kehidupan darat. Kulitnya tipis dan lembab. Karena kulitnya tipis, maka air mudah menguap dari tubuh melalui kulit. Agar tidak terlalu banyak penguapan, amfibi menyenangi tempat-tempat yang basah atau lembab. Amfibi memerlukan air untuk perkembangbiakannya. Telur dibuahi dan diletakkan di dalam air. Telur kemudian menetas menjadi larva yang bernafas dengan insang. Pada suatu periode dari pertumbuhan larva mengalami metamorforsis menjadi katak dewasa.
Klas ini dibedakan atas tiga ordo, yaitu :
  1. ordo uredela : merupakan amphibi yang berekor, misalnya : salamander. Salamander hanya terdapat di daerah subtropis. Salamander mempunyai empat kaki yang berukuran sama.
  2. ordo Anura : merupakan amfibi yang tidak berekor, misalnya katak. Kaki belakang mempunyai ukuran yang lebih besar dari kaki depan.
  3. ordo Apoda : merupakan amfibi yang berbentuk seperti cacing, tidak mempunyai kaki, misalnya caecilia. Caecilia terdapat di hutan-hutan tropis.
  1. Klas Reptil
Reptil merupakan hewan yang menyesuaikan diri terhadap kehidupan di darat. Reptil bernafas dengan menggunakan paru-paru, mempunyai dua pasang kaki. Kulitnya tebal, kering, dan bersisik. Kulit berguna untuk mencegah penguapan air dari tubuhnya. Reptil mampu hidup di daratan yang sangat kering. Perkembangbiakannya tidak memerlukan air. Kebanyakan meletakkan telur di tanah atau pasir. Telur dilindungi oleh cangkang dari kapur dan selaput; cangkang bersifat kedap air sehingga berguna sebagai pelindung kekeringan. Telur harus dibuahi sebelum berbentuk cangkang, sehingga sperma dapat mencapai sel telur.
Pembuahan terjadi di dalam tubuh. Hewan jantan mempunyai alat kopulasi yang berguna untuk menyampaikan sperma kedalam tubuh betina.
Berdasar fosil yang ditemukan, dahulu jenis reptil banyak dan tubuhnya lebih besar dari sekarang. Contoh reptil tersebut antara lain dinosaurus dan reptil terbang.
Sekarang hanya terdapat empat ordo, yaitu :
  1. ordo chelonia
Misalnya kura-kura dan penyu. Hewan tersebut mempunyai tulang rusuk yang besar dan berbentuk lempeng yang berpadu dengan cangkang yang melingkupi permukaan tubuh. Kura-kura hidup pada lingkunga darat. Penyu hidup di lingkungan air. Umur kura-kura panjang sampai puluha tahun. Ada penyu yang umurnya mencapai 150 tahun.
  1. ordo Squamata
Misalnya kadal dan ular. Kedua hewan tersebut hanya ditemukan pada daerah kering, dan ada juga yang hidup di daerah air tawar dan laut.
Ular tidak mempunyai kaki : ular boa dan ular piton mempunyai sisa-sisa kaki belakang. Ular dapat menelan mangsa yang berukuran lebih besar dari dirinya. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya tulang kuadrat, yang dapat digeser, sehingga dapat membuka mulut selebar mungkin. Beberapa jenis ular sangat beracun, misalnya : ular welang, kobra, dan biludak.
  1. ordo crocodilia
Misalnya buaya dan alligator. Perbedaan antara keduanya adalah alligator mempunyai moncong runcing, giginya menonjol keluar dan menyenangi air asin. Reptil merupakan golongan hewan pertama yang menyesuaikan diri dengan kehidupan darat. Namun banyak juga raptil yang hidup di air. Meskipun demikian, ciri kehidupan darat seperti bernafas dengan paru-paru dan meletakkan telur di darat tetap ada.
  1. ordo Rhynchocephalia
ordo ini hanya mempunyai satu jenis hewan saja, yaitu Sphenodon. Habitatnyapun sangat terbatas, hanya hidup di pantai-pantai Selandia Baru. Hewan ini bertampang primitif, masih sama dengan nenek moyangnya zaman dahulu, sering dikatakan sebagai fosil hidup.
  1. Klas Aves
Ada beberapa ciri burung yang sama dengan reptil (dalam evolusi burung keturunan reptil), misalnya pembuahan burung secara internal, telurnya dilindungi cangkang, kakinya ditutupi sisik.
Burung berbeda dengan reptil dalam hal : suhu burung konstan (homotermik) sering disebut hewan berdarah panas. Karena itu burung mempunyai kemampuan mengatur suhu tubuhnya agar tetap stabil. Pada hewan berdarah dingin seperti ikan, amfibi, dan reptil tidak mampu mengatur suhu tubuhnya, sehingga suhu tubuhnya sangat tergantung pada keadaan lingkungannya. Hewan berdarah dingin disebut Poikilotermik.
Bermacam-macam burung sangat bermanfaat bagi kesejahteraan manusia. Ayam merupakan sumber makanan yang berprotein. Burung hantu membantu memakan tikus.
  1. Klas Mammalia
Disebut mammalia karena hewan-hewan yang termasuk dalam klas ini mempunyai kelenjar susu (mammae). Kelenjar ini menghasilkan susu. Pada tubuhnya terdapat bulu. Semua hewan yang termasuk mammalia benafas dengan paru-paru. Suhu tubuhnya konstan. Giginya berbeda dengan vertebrata yang lain. Gigi mamalia dibedakan atas tiga tipe, yaitu:
1. gigi seri (insisor), untuk memotong makanan
2. gigi taring (kaninus), untuk mencabik-cabik makanan
3. gigi geraham (molar), untuk menggiling makanan.
Kebanyakan mamalia adalah vivipar, yaitu melahirkan anak. Ada juga yang ovipar, misalnya monotremata, cungur bebek, dan landak pemakan semut.
Jenisnya demikian banyak hingga mencapai 12.000 jenis. Ukuran sangat bervariasi, mulai dari yang berukuran kecil (tikus) sampai yang berukuran besar (ikan paus) yang mencapai berat 170 ton. Habitatnya juga bervariasi, mampu hidup di daerah panas maupun dingin.
Klas ini dibedakan atas tiga subklas (anak klas), yaitu :
  1. Prototheria : yang termasuk prototheria yaitu cungur bebek (platypus) dan landak pemakan semut (Echidna)
  2. Metatheria : yang termasuk metatheria adalah kangguru dan tikus berkantung. Hewan-hewan tersebut adalah vivipar, anaknya (pada saat lahir) dalam keadaan belum sempurna. Karena itu, anaknya ditempatkan pada kantung khusus yang terdapat pada bagian abdomen induk. Kelenjar susu terdapat di dalam kantung, berguna untuk memberi air susu pada anaknya.
  3. Entheria : merupakan subklas yang terbesar. Pada saat anaknya di dalam kandungan mendapat makanan melalui plasenta dari induknya.

FILUM ARTROPODA
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, arthos yang artinya segmen/ruas dan poda yang artinya kaki. Jadi, Arthropoda adalah hewan berkaki ruas. Semua jenis hewan yang termasuk filum arthropoda memiliki tubuh dan kaki yang berruas-ruas. Tubuhnya tertutup dengan kitin sebagai rangka luarnya.
Filum Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku.
Empat dari lima bagian dari spesies hewan adalah Arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit. Hamper 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan.
Sistem tubuh filum Arthropoda adalah:
1).     Pencernaan  : saluran  pencernaan dari mulut sampai anus.
2).    Pernapasan : Insang pada hewan air dan trakea pada hewan darat. Tetapi sebagian besar bernapas dengan trakea. Udara masuk ke dalam system pernapasan melalui celah kecil yang disebut spirakel. Udang bernapas dengan insang, sedangkan laba-laba bernapas dengan paru-paru buku.
3).    Transport  : Peredaran darah terbuka. Jantung terletak di bagian tubuh atas yang memompa darah ke bagian dalam tubuh. Darah lalu kembali ke jantung secara difusi.
4).    Sistem saraf : Jaringan saraf tetapi bukan otak dan kepala.
5).    Pengeluaran : Sampah dikeluarkan melalui nefridia.
Beberapa ciri-ciri umum Arthropoda, antara lain sebagai berikut.
1).     Semua Arthropoda memiliki perpanjangan tubuh (apendiks) bersendi, termasuk kaki dan antenanya. Dengan adanya sendi dan perpanjangan tubuh, maka arthropoda dapat bergerak lebih bebas dan lentur.
2).    Tubuhnya simetri bilateral dan bersegmen-segmen. Pada beberapa spesies, segmen tubuh ada yang menyatu membentuk kepala, dada, dan perut.
3).    Semua Arthropoda memiliki kepala yang terpisah dengan dada. Namun, udang dan laba-laba memiliki kepala dan dada yang menyatu membentuk sepalotoraks.
4).    Memiliki rangka luar (eksoskeleton) yang terbuat dari kitin.
5).    Memiliki mata majemuk. Mata majemuk (faset) terdiri dari ribuan satuan penyusun mata yang disebut omatidium. Beberapa jenis Arthropoda memiliki mata berlensa tunggal yang disebut oselus yang hanya dapat membedakan keadaan gelap dan terang.
6).    Alat pengeluaran arthropoda darat berupa buluh malpigi.
Anthropoda dapat dibagi menjadi 4 subfilum sebagai berikut:
  1. A. Crustacea
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencangkup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan akuatik, hidup di air tawar atau laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Mayoritas dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.
Ciri-ciri crustacea adalah sebagai berikut:
1).    Tubuh crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.
2).    Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
a).     2 pasang antenna
b).    1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya
c).     1 pasang maksila
d).    1 pasang maksilliped
3).    Maksilla dan maksilliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut.
4).    Alat gerak berupa 5 pasang kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) pada cephalothoraks dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
5).    Tiap segmen tubuh ditutupi karapaks.
Sistem organ crustacea adalah sebagai berikut:
1).     Sistem Pencernaan
Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala dan dada di kedua sis abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat ekskresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
2).    Sistem Saraf
Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antenna (alat paraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai.
3).    Sistem Peredaran Darah
System peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melaui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosiasin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.
4).    Sistem Pernafasan
Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
5).    Alat Reproduksi
Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberap Crustacea rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: uadang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi.
Klasifikasi Crustacea adalah sebagai berikut:
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut:
1).     Entomostraca (udang tingkat rendah)
Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusunan zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
Hewan ini dikelompokan menjadi emapt ordo, yaitu:
a).     Branchiopoda
Contohnya: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.
Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu  penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara Parthenogenesis.
b).    Ostracoda
Contoh: Cypris candida, Codona suburdana.
Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
c).     Copecoda
Contoh: Argulus indicus, Cyclops.
Hidup dia ir laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas.
d).    Cirripedia
Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina.
Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk  cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain. Cirripedia ada yang bersifat  parasit. Cara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu diantaranya  adalah Bernakel yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan  tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut.
2).    Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen).
Hewan ini dikelompokan dalam tiga ordo, yaitu:
a).     Isopoda
Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.
Contoh:
-    Onicus asellus (kutu perahu)
-    Limnoria lignorum
Keduanya adalah pengerek kayu.
b).    Stomatopoda
Contoh: Squilla empusa (udang belalang).
Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
c).     Decapoda (si kaki sepuluh)
Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia. Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya denganprotein. Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala – dada menjadi satu (Cephalothorax) yang ditutupi oleh karapakx. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:
-          Udang
  1. Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan.
  2. Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan banyak dibudidayakan.
  3. Cambarus virillis (udang air tawar)
  4. Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.
  5. Palaemon carcinus (udang sotong)
-          Ketam
  1. Portunus sexdentatus (kepiting)
  2. Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.
  3. Scylla serrata (kepiting)
  4. Birgus latro (ketam kenari)
Peranan Crustacea bagi kehidupan manusia
Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:
1).     Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, missal udang, lobster dan kepiting.
2).    Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:
1).     Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
2).    Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda
3).    Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
  1. B. Hexapoda / Insecta
Insekta berasal dari bahasa latin, insecti yang berarti serangga. Insekta termasuk salah satu anggota dari fillum Arthropoda. Banyak anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita misalnya lalat, kupu-kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota insekta sangat beragam, tetapi memiliki ciri khusus, yaitu kakinya berjumalah enam buah, sehingga disebut juga hexapoda (hexa = enam, podos = kaki). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut. Insekta merupakan satu-satnya invertebrate yang dapat terbang, dengan ukuran tubuh yang beragam. Dengan habitata yang sangat luas insekta mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Peranan yang menguntungkan anatar lain: penyerbukan tanaman oleh lebah atau insekta lain, tetapi ada juga yangmerugukan misalnya: wereng coklat menyerang hektaran tanaman padi.
Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:
1).     Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks ( dada), dan abodemen (perut).
2).    Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang dan berfungsi untuk berjalan.
3).    Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
4).    Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan organisme lain.
5).    Alat pernapasan insekta berupa trakea.
6).    Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
7).    System sirkulasinay terbuka.
8).    Organ kelamin insekta berumah uda artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen.
9).    Fertilasi terjadi secara internal.
10). Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.
System organ insekta/Hexapoda antara lain:
1).     Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine.
Susunan kaki pada insekta terdiri dari ruas-ruas yaitu:
a).     Panggul (coax)
b).    Gelang paha (trokanter)
c).     Paha (femur)
d).    Ruas betis (tibia)
e).     Ruas-ruas kaki (tarsus)
2).    Perut (abdomen)
Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap, tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak berkaki tetapi ada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa system organ yang kompleks, yaitu system pencernaan, system pernapasan, system sirkulasi, system peneluaran zat, dan system saraf.
a).     Sistem Pencernaan
Insekta memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan makanan dan penyerapan zat-zat makanan.
b).    Sistem Pernapasan
Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin. Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. System trakea membuka ke bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air.
c).     Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi insekta berupa system sirkulasi terbuka dengan organ sebuah jantung pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus homosol (rongga tubuh).
d).    Sistem Pengeluaran Zat (Ekskresi)
Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus melphigi yang melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
e).     Sistem Saraf
Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain yang terpusat dikepala.
Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta digolongkan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
1).     Apterygota, tidak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis. Contoh: Lepisma sacharina (kutu buku).
2).    Pterygota, mempunyai sayap. Pterygota terbagi atas 2 kelompok sebagai berikut.
a).     Eksopterygota (metamorfosis tidak sempurana)
Metamorfosis tidak sempurna (nemimetabola), tidak ada perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:
Telur        larva       dewasa.
Eksopterygota terdiri dari 4 ordosebagai berikut.
(1).   Orthoptera, contoh: belalang daun, kecoa.
(2).  Isoptera, contoh: capung.
(3).  Hemiptera, contoh: walang sangit.
(4).  Homoptera, contoh: wereng.
b).    Endopterygota (metamorfosis sempurna)
Metamorfosis sempurna, terdapat perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:
Telur        larva (ulat)       kepompong (pupa)      dewasa (imago).
Endopterygota terdiri dari 6 ordo sebagai berikut.
(1).   Coleoptera, contioh: kunang-kunang.
(2).  Diptera, contoh: nyamuk, lalat.
(3).  Hymenoptera, contoh: lebah madu.
(4).  Siphonoptera, contoh: kutu kepala.
(5).  Lepidoptera, contoh: kupu-kupu.
(6).  Neuroptera, contoh: undur-undur.
Peranan Insekta / hexapoda yang menguntungkan adalah:
  • Kupu-kupu atau lalat dapat membantu mempercepat proses penyerbukan pada tanaman berbuah.
  • Penghasil madu, yaitu lebah (Apis indica)
  • Penghasil bahan kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori).
Peranan insekta yang merugikan menusia adalah:
  • Vektor beberapa penyakit pada manusia, misalnya Plasmodium, penyebab penyakit
  • Menimbulkan gangguan pada manusia, misalnya kutu kepala (Pediculus capitis)
  • Sebagai hama tanaman pangan, misalnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), walang sangit (Leptocorisa acuta)
  • Perusak gabah, oleh kutu gabah (Rhyzoperta doninica).
  • Perusak produk berbahan buku alam, misalnya rayap (Helanithermis sp.), dapat menghancurkan kayu-kayu karena didalam ususnya terdapat Protozoa yang bersimbiosis yaitu Trichonympha yang menghasilkan enzim pengurai selulosa, dan kutu buku Lepisma sacharina).
  1. C. Myriapoda
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang benyak mengandung sampah, misalnya kebun dan di bawah batu-batuan.
Ciri-ciri Myriapoda
1).     Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
2).    Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.
3).    Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut.
4).    Susunan saraf tangga tali.
5).    System pernapasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk keluar masuknya udara.
6).    System peredaran darah terbuka.
7).    Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.
8).    Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya.
Klasifikasi Myriapoda:
Dalam penggolongannya myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas yakni:
1). Kelas Chilopoda
Contoh: kelabang: Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans.
Ciri-ciri Chilopoda:
a).     Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
b).    Alat pencernaan makanannnya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
c).     Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hamper pada setiap ruas.
d).    Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/ timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede.
2). Kelas Diplopoda
Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)
Ciri-cirinya Diplopoda:
a).     Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan bahan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kadua kaki mengalami modifikasi sebagai oragan kopulasi.
b).    Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok meta tunggal.
c).     Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
d).    Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
e).     Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
  1. D. Chelicerata
Chelicerata merupakan subfilum paling besar dalam Arthropoda, terdiri dari kelas Arachnida dan Horseshoe crab (mimi).
Arachinida
Anggota Arachnida meliputi kalajenking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan menusia, hewan dan tumbuhan. Archnida bersifat karnivora sekaligus prodator. Tempat hidupnya adalah di darat.
Ciri-ciri Arachnida :
1).     Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan jelas, kecuali Acarina.
2).    Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antenna, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.
3).    Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada.
4).    Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal.
5).    Alat pernapasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.
6).    Alat kelamin jantan dan betina terpisanh, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior abdomen, pembuahan internal (di dalam).
7).    System saraf tangga tali dengan ganglia dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan pasangan-pasangan ganglia
8).    Alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuiakan untuk mengisap serta memiliki kelenjar racun.
9).    Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.
  1. a. Scorpionida
Contohnya:
-          Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp)
-          Ketonggeng (Buthus)
Hewan ini memiliki perut beruas0ruas dan ruas terakhir berubah manjadi alat pembela diri.
  1. b. Arachnoida
Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :
-          Laba-laba jarring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan)
-          Laba-laba primitive Liphistius (di rimba Asia Tenggara)
-          Laba-laba penjerat (di Malaysia)
-          Laba-laba pemburu (di Meksiko)
-          Laba-laba srigala
-          Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles recluse
-          Tarantula (Rhechostica hentz)
Umumnya laba-laba mempunyai perut tidak beruas-ruas.
  1. c. Aracina
Contohnya:
-          Caplak kudis (Sacroptes scabiei)
-          Caplak unggas (Dermanyssus)
-          Caplak sapi (Boophilus annulatus)
-          Ungau (Dermacentor sp.)
Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku-buku, umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia.
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina misalnya:
  1. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
  2. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.

Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, arthos yang artinya segmen/ruas dan poda yang artinya kaki. Jadi, Arthropoda adalah hewan berkaki ruas. Semua jenis hewan yang termasuk filum arthropoda memiliki tubuh dan kaki yang berruas-ruas. Tubuhnya tertutup dengan kitin sebagai rangka luarnya.
Filum Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku.
Empat dari lima bagian dari spesies hewan adalah Arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit. Hamper 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan.
Sistem tubuh filum Arthropoda adalah:
1).     Pencernaan  : saluran  pencernaan dari mulut sampai anus.
2).    Pernapasan : Insang pada hewan air dan trakea pada hewan darat. Tetapi sebagian besar bernapas dengan trakea. Udara masuk ke dalam system pernapasan melalui celah kecil yang disebut spirakel. Udang bernapas dengan insang, sedangkan laba-laba bernapas dengan paru-paru buku.
3).    Transport  : Peredaran darah terbuka. Jantung terletak di bagian tubuh atas yang memompa darah ke bagian dalam tubuh. Darah lalu kembali ke jantung secara difusi.
4).    Sistem saraf : Jaringan saraf tetapi bukan otak dan kepala.
5).    Pengeluaran : Sampah dikeluarkan melalui nefridia.
Beberapa ciri-ciri umum Arthropoda, antara lain sebagai berikut.
1).     Semua Arthropoda memiliki perpanjangan tubuh (apendiks) bersendi, termasuk kaki dan antenanya. Dengan adanya sendi dan perpanjangan tubuh, maka arthropoda dapat bergerak lebih bebas dan lentur.
2).    Tubuhnya simetri bilateral dan bersegmen-segmen. Pada beberapa spesies, segmen tubuh ada yang menyatu membentuk kepala, dada, dan perut.
3).    Semua Arthropoda memiliki kepala yang terpisah dengan dada. Namun, udang dan laba-laba memiliki kepala dan dada yang menyatu membentuk sepalotoraks.
4).    Memiliki rangka luar (eksoskeleton) yang terbuat dari kitin.
5).    Memiliki mata majemuk. Mata majemuk (faset) terdiri dari ribuan satuan penyusun mata yang disebut omatidium. Beberapa jenis Arthropoda memiliki mata berlensa tunggal yang disebut oselus yang hanya dapat membedakan keadaan gelap dan terang.
6).    Alat pengeluaran arthropoda darat berupa buluh malpigi.
Anthropoda dapat dibagi menjadi 4 subfilum sebagai berikut:
  1. A. Crustacea
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencangkup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan akuatik, hidup di air tawar atau laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Mayoritas dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.
Ciri-ciri crustacea adalah sebagai berikut:
1).    Tubuh crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.
2).    Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
a).     2 pasang antenna
b).    1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya
c).     1 pasang maksila
d).    1 pasang maksilliped
3).    Maksilla dan maksilliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut.
4).    Alat gerak berupa 5 pasang kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) pada cephalothoraks dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
5).    Tiap segmen tubuh ditutupi karapaks.
Sistem organ crustacea adalah sebagai berikut:
1).     Sistem Pencernaan
Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala dan dada di kedua sis abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat ekskresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
2).    Sistem Saraf
Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antenna (alat paraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai.
3).    Sistem Peredaran Darah
System peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melaui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosiasin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.
4).    Sistem Pernafasan
Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
5).    Alat Reproduksi
Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberap Crustacea rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: uadang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi.
Klasifikasi Crustacea adalah sebagai berikut:
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut:
1).     Entomostraca (udang tingkat rendah)
Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusunan zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
Hewan ini dikelompokan menjadi emapt ordo, yaitu:
a).     Branchiopoda
Contohnya: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.
Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu  penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara Parthenogenesis.
b).    Ostracoda
Contoh: Cypris candida, Codona suburdana.
Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
c).     Copecoda
Contoh: Argulus indicus, Cyclops.
Hidup dia ir laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas.
d).    Cirripedia
Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina.
Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk  cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain. Cirripedia ada yang bersifat  parasit. Cara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu diantaranya  adalah Bernakel yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan  tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut.
2).    Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen).
Hewan ini dikelompokan dalam tiga ordo, yaitu:
a).     Isopoda
Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.
Contoh:
-    Onicus asellus (kutu perahu)
-    Limnoria lignorum
Keduanya adalah pengerek kayu.
b).    Stomatopoda
Contoh: Squilla empusa (udang belalang).
Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
c).     Decapoda (si kaki sepuluh)
Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia. Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya denganprotein. Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala – dada menjadi satu (Cephalothorax) yang ditutupi oleh karapakx. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:
-          Udang
  1. Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan.
  2. Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan banyak dibudidayakan.
  3. Cambarus virillis (udang air tawar)
  4. Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.
  5. Palaemon carcinus (udang sotong)
-          Ketam
  1. Portunus sexdentatus (kepiting)
  2. Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.
  3. Scylla serrata (kepiting)
  4. Birgus latro (ketam kenari)
Peranan Crustacea bagi kehidupan manusia
Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:
1).     Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, missal udang, lobster dan kepiting.
2).    Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:
1).     Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
2).    Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda
3).    Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
  1. B. Hexapoda / Insecta
Insekta berasal dari bahasa latin, insecti yang berarti serangga. Insekta termasuk salah satu anggota dari fillum Arthropoda. Banyak anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita misalnya lalat, kupu-kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota insekta sangat beragam, tetapi memiliki ciri khusus, yaitu kakinya berjumalah enam buah, sehingga disebut juga hexapoda (hexa = enam, podos = kaki). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut. Insekta merupakan satu-satnya invertebrate yang dapat terbang, dengan ukuran tubuh yang beragam. Dengan habitata yang sangat luas insekta mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Peranan yang menguntungkan anatar lain: penyerbukan tanaman oleh lebah atau insekta lain, tetapi ada juga yangmerugukan misalnya: wereng coklat menyerang hektaran tanaman padi.
Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:
1).     Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks ( dada), dan abodemen (perut).
2).    Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang dan berfungsi untuk berjalan.
3).    Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
4).    Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan organisme lain.
5).    Alat pernapasan insekta berupa trakea.
6).    Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
7).    System sirkulasinay terbuka.
8).    Organ kelamin insekta berumah uda artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen.
9).    Fertilasi terjadi secara internal.
10). Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.
System organ insekta/Hexapoda antara lain:
1).     Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine.
Susunan kaki pada insekta terdiri dari ruas-ruas yaitu:
a).     Panggul (coax)
b).    Gelang paha (trokanter)
c).     Paha (femur)
d).    Ruas betis (tibia)
e).     Ruas-ruas kaki (tarsus)
2).    Perut (abdomen)
Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap, tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak berkaki tetapi ada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa system organ yang kompleks, yaitu system pencernaan, system pernapasan, system sirkulasi, system peneluaran zat, dan system saraf.
a).     Sistem Pencernaan
Insekta memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan makanan dan penyerapan zat-zat makanan.
b).    Sistem Pernapasan
Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin. Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. System trakea membuka ke bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air.
c).     Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi insekta berupa system sirkulasi terbuka dengan organ sebuah jantung pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus homosol (rongga tubuh).
d).    Sistem Pengeluaran Zat (Ekskresi)
Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus melphigi yang melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
e).     Sistem Saraf
Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain yang terpusat dikepala.
Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta digolongkan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
1).     Apterygota, tidak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis. Contoh: Lepisma sacharina (kutu buku).
2).    Pterygota, mempunyai sayap. Pterygota terbagi atas 2 kelompok sebagai berikut.
a).     Eksopterygota (metamorfosis tidak sempurana)
Metamorfosis tidak sempurna (nemimetabola), tidak ada perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:
Telur        larva       dewasa.
Eksopterygota terdiri dari 4 ordosebagai berikut.
(1).   Orthoptera, contoh: belalang daun, kecoa.
(2).  Isoptera, contoh: capung.
(3).  Hemiptera, contoh: walang sangit.
(4).  Homoptera, contoh: wereng.
b).    Endopterygota (metamorfosis sempurna)
Metamorfosis sempurna, terdapat perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:
Telur        larva (ulat)       kepompong (pupa)      dewasa (imago).
Endopterygota terdiri dari 6 ordo sebagai berikut.
(1).   Coleoptera, contioh: kunang-kunang.
(2).  Diptera, contoh: nyamuk, lalat.
(3).  Hymenoptera, contoh: lebah madu.
(4).  Siphonoptera, contoh: kutu kepala.
(5).  Lepidoptera, contoh: kupu-kupu.
(6).  Neuroptera, contoh: undur-undur.
Peranan Insekta / hexapoda yang menguntungkan adalah:
  • Kupu-kupu atau lalat dapat membantu mempercepat proses penyerbukan pada tanaman berbuah.
  • Penghasil madu, yaitu lebah (Apis indica)
  • Penghasil bahan kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori).
Peranan insekta yang merugikan menusia adalah:
  • Vektor beberapa penyakit pada manusia, misalnya Plasmodium, penyebab penyakit
  • Menimbulkan gangguan pada manusia, misalnya kutu kepala (Pediculus capitis)
  • Sebagai hama tanaman pangan, misalnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), walang sangit (Leptocorisa acuta)
  • Perusak gabah, oleh kutu gabah (Rhyzoperta doninica).
  • Perusak produk berbahan buku alam, misalnya rayap (Helanithermis sp.), dapat menghancurkan kayu-kayu karena didalam ususnya terdapat Protozoa yang bersimbiosis yaitu Trichonympha yang menghasilkan enzim pengurai selulosa, dan kutu buku Lepisma sacharina).
  1. C. Myriapoda
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang benyak mengandung sampah, misalnya kebun dan di bawah batu-batuan.
Ciri-ciri Myriapoda
1).     Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
2).    Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.
3).    Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut.
4).    Susunan saraf tangga tali.
5).    System pernapasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk keluar masuknya udara.
6).    System peredaran darah terbuka.
7).    Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.
8).    Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya.
Klasifikasi Myriapoda:
Dalam penggolongannya myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas yakni:
1). Kelas Chilopoda
Contoh: kelabang: Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans.
Ciri-ciri Chilopoda:
a).     Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
b).    Alat pencernaan makanannnya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
c).     Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hamper pada setiap ruas.
d).    Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/ timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede.
2). Kelas Diplopoda
Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)
Ciri-cirinya Diplopoda:
a).     Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan bahan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kadua kaki mengalami modifikasi sebagai oragan kopulasi.
b).    Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok meta tunggal.
c).     Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
d).    Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
e).     Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
  1. D. Chelicerata
Chelicerata merupakan subfilum paling besar dalam Arthropoda, terdiri dari kelas Arachnida dan Horseshoe crab (mimi).
Arachinida
Anggota Arachnida meliputi kalajenking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan menusia, hewan dan tumbuhan. Archnida bersifat karnivora sekaligus prodator. Tempat hidupnya adalah di darat.
Ciri-ciri Arachnida :
1).     Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan jelas, kecuali Acarina.
2).    Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antenna, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.
3).    Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada.
4).    Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal.
5).    Alat pernapasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.
6).    Alat kelamin jantan dan betina terpisanh, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior abdomen, pembuahan internal (di dalam).
7).    System saraf tangga tali dengan ganglia dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan pasangan-pasangan ganglia
8).    Alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuiakan untuk mengisap serta memiliki kelenjar racun.
9).    Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.
  1. a. Scorpionida
Contohnya:
-          Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp)
-          Ketonggeng (Buthus)
Hewan ini memiliki perut beruas0ruas dan ruas terakhir berubah manjadi alat pembela diri.
  1. b. Arachnoida
Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :
-          Laba-laba jarring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan)
-          Laba-laba primitive Liphistius (di rimba Asia Tenggara)
-          Laba-laba penjerat (di Malaysia)
-          Laba-laba pemburu (di Meksiko)
-          Laba-laba srigala
-          Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles recluse
-          Tarantula (Rhechostica hentz)
Umumnya laba-laba mempunyai perut tidak beruas-ruas.
  1. c. Aracina
Contohnya:
-          Caplak kudis (Sacroptes scabiei)
-          Caplak unggas (Dermanyssus)
-          Caplak sapi (Boophilus annulatus)
-          Ungau (Dermacentor sp.)
Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku-buku, umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia.
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina misalnya:
  1. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
  2. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.

FLU BURUNG


December 28, 2010 – 10:00 am
Ketika wabah flu burung merebak, kepanikan massal terjadi. Tingkat pengetahuan massa yang rendah terhadap jenis flu ini membuat banyak orang bereaksi ekstrim. Tanpa pikir panjang, ratusan ribu unggas dimusnahkan, tanpa peduli benar atau tidaknya langkah itu. Ada baiknya kita mengenal beragam sub tipe dari flu burung ini. Ada banyak sub tipe dari flu ini namun hanya beberapa yang bersifat sangat patogenic terhadap manusia. Ada banyak sub tipe dari virus flu ini. Tipe H1N1. Sub tipe ini lebih banyak ditemukan di babi sebagai vektor utamanya. Di kemudian hari, virus tipe ini lebih dikenal sebagai penyebab flu babi. Berbeda dengan penyebab flu unggas, sub tipe ini justru lebih efektif ditularkan lewat manusia. Dalam setiap bersin pasien flu babi, setidaknya terkandung 100.000 virus H1N1. Untungnya, daya bunuh H1N1 hanya seperduabelas dari flu burung. Flu babi hanya memiliki kemungkinan fatal sebesar 6 persen, jauh di bawah angka 80 persen mili flu unggas. H1N2 adalah sub tipe ...

December 21, 2010 – 10:00 am
Flu burung terdengar sangat mengerikan, mengingat banyak korban jiwa yang sudah jatuh karenanya. Mengetahui tentang mekanisme penularan sebuah penyakit akan membuat kita jauh lebih waspada akan penyakit tersebut. Dengan mengetahui secara detail tentang penularan penyakit flu burung, kita akan bisa mengetahui cara-cara untuk menghindarinya dengan tepat, tanpa membuat aksi yang berlebihan. Berikut ini cara-cara penularan flu yang disebabkan oleh virus H5N1 ini. Secara garis besar, kita pasti mengetahui bahwa kontak langsung dengan sumber penyakit akan membuat kita terjangkit. Hal yang sama juga berlaku pada penyakit flu burung. Berdasarkan pendapat para ahli, disimpulkan bahwa vektor utama penyakit ini adalah unggas. Bersentuhan langsung dengan unggas yang sakit, atau produk dari unggas sakit tersebut akan membuat Anda tertular. Pencegahan yang dilakukan hanya bisa dilakukan dengan membakar bangkai hewan tersebut. Akan tetapi, metode pembakaran yang digunakan harus tepat guna mencegah asap dan material lain tersebar ke tempat lain. Material-material tersebut masih memiliki potensi menularkan ...

December 14, 2010 – 9:49 am
Merebaknya berbagai wabah flu di segala penjuru dunia mau tidak mau membawa keresahan khusus pada masyarakat. Belum hilang trauma atas flu burung yang menewaskan banyak orang di tanah air, tiba-tiba masyarakat harus dihadapkan pada varian flu yang lain, swine influenza. Yang menjadi pernyataan adalah, apa perbedaan dan kesamaan dari flu burung dan flu babi ini? Berikut beberapa fakta tentang kedua macam flu tersebut sehingga kita bisa lebih mudah memahaminya. Perbedaan kedua flu tersebut adalah sebagai berikut. Kedua virus tersebut disebabkan oleh jenis virus yang berbeda. Flu burung disebabkan oleh virus H5N1 sedangkan flu babi disebabkan oleh virus H1N1. Penyebab penularan kedua jenis flu ini berbeda. Flu jenis pertama menggunakan burung sebagai meda penularan, sementara flu jenis kedua ditularkan melalui babi. Pemusnahan hewan ternak yang terjangkit virus tersebut masih dipandang sebagai cara paling efektif untuk memusnahkan virus-virus tersebut. Pemusnahan yang dilakukan harus dengan cara dibakar. Penguburan bangkai diasumsikan sebagai jalan terefektif untuk mencegah ...

June 5, 2008 – 3:51 am
Program Pemerintah tentang Flu Burung Program pengendalian Flu Burung di Indonesia didukung oleh bantuan USAID yang memegang peranan penting secara keseluruhan. Bantuan dana sebesar 42,88 juta US Dollar telah dicairkan untuk mencegah dan mengendalikan flu burung di Indonesia sejak tahun 2005. Adapun program yang dijalankan adalah : Persiapan dan Pengendalian Flu Burung Membentuk program pengendalian berbasis masyarakat yang diberi nama Community-Based Avian Influenza Control (CBAIC), yang memprakarsai dan mengkoordinasi berbagai kegiatan di sektor dan tingkatan pemerintahan. Contoh kegiatannya adalah melatih para coordinator Flu Burung di desa-desa untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenali gejala awal flu burung. Mengawasi dan Menangani Flu Burung Membangun dan Melaksanakan kegiatan pengawasan unggas secara aktif, dengan melatih petugas kesehatan hewan dan melengkapinya dengan keterampilan pengawasan dan pengendalian penyakit, serta melengkapinya dengan peralatan yang sesuai untuk dapat melakukan aktivitas lapangan. Selain itu juga bekerjasama dengan LSM lokal untuk menyebarkan informasi pencengahan, pengawasan dan pelaporan penanggulangan Flu Burung ke desa-desa, dan melatih sukarelawan desa ...

June 5, 2008 – 3:46 am
Pengobatan Penanganan flu burung dapat dilakukan dengan pengobatan atau pemberian obat flu seperti Tamiflu atau jenis lainnya, tapi harus tetap dalam pengawasan dokter atau pihak rumah sakit yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan RI. Jenis obat penanggulangan infeksi flu burung ada 2, pertama adalah obat seperti amantadine dan rimantadine yaitu ion channel (M2) blocker, yang menghalagi aktivitas ion channel dari virus flu jenis A dan bukan jenis B sehingga aliran ion hydrogen dapat diblok dan virus tidak dapat berkembang biak. Sayang sekali bahwa jenis obat yang pertama ini dapat memicu tingkat resistensi virus terhadap zat obat, sehingga di hari ke 5 hingga ke 7 setelah konsumsi obat, 16-35% dari virus akan resisten karena adanya mutasi pada protein M2 pada virus. Oleh karena itu, obat jenis ini tidak dijual bebas di sembarang apotik, meskipun dengan pemberian resep dokter, karena dikhawatirkan kesalahan pemberian obat dapat menimbulkan munculnya jenis virus baru yang lebih ganas dan kebal ...

June 5, 2008 – 3:41 am
Gejala pada Manusia Virus Flu Burung yang pada awalnya diketahui hanya bisa menular antar sesama unggas, menciptakan mutasi baru yang dapat juga menyerang manusia. Mutasi virus ini dapat menginfeksi manusia yang berkontak langsung dengan sekresi unggas yang terinfeksi. Manusia yang memiliki resiko tinggi tertular adalah anak-anak, karena memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah, pekerja peternakan unggas, penjual dan penjamah unggas, serta pemilik unggas peliharaan rumahan. Masa inkubasi virus adalah 1-7 hari dimana setelah itu muncul gejala-gejala seseorang terkena flu burung adalah dengan menunjukkan ciri-ciri berikut : Menderita ISPA Timbulnya demam tinggi (> 38 derajat Celcius) Sakit tenggorokan yang tiba-tiba Batuk, mengeluarkan ingus, nyeri otot Sakit kepala Lemas mendadak Timbulnya radang paru-paru (pneumonia) yang bila tidak mendapatkan penanganan tepat dapat menyebabkan kematian Mengingat gejala Flu burung mirip dengan flu biasa, maka tidak ada yang bisa membedakan flu burung dan flu biasa. Jika ada penderita yang batuk, pilek dan demam yang tidak kunjung turun, maka disarankan untuk segera mengunjungi ...

June 5, 2008 – 3:38 am
Penanganan Flu Burung pada Ternak Jika anda mendapati bahwa unggas ternak anda terjangkit flu burung, maka ada serangkaian tindakan yang merupakan satu kesatuan yang harus dilakukan terutama setelah anda melapor pada Dinas Kesehatan. Tindakan yang berjumlah 9 langkah itu adalah : Meningkatkan keamanan biosekuriti Melakukan vaksinasi terhadap unggas Melakukan depopulasi atau pemusnahan terbatas di daerah yang tertular Mengendalikan lalu lintas keluar masuk unggas dan menghalangi masuknya unggas liar Melakukan pengamatan dan penelurusan kembali bagaimana unggas bisa terkena flu burung Mengisi kandang kembali Memusnahkan keseluruhan unggas di daerah yang baru tertular Meningkatkan kesadaran masyarakat atas bahayanya virus flu burung Melakukan monitor dan evaluasi Untuk melindungi ternak unggas anda supaya tidak terjangkit wabah flu burung, anda harus : Menjaga ternak supaya dalam kondisi baik, dengan menyediakan akses air bersih dan makanan yang memadai, kandang yang memadai, dan memberi ternak produk bebas cacing yang sudah diberi vaksin Menjaga ternak supaya tetap berada dalam lingkungan yang terlindung Memeriksa barang-barang yang masuk ke dalam peternakan Ketika flu burung sudah ...

June 5, 2008 – 3:33 am
Ciri-ciri Flu Burung pada Unggas Penularan flu burung yang dibawa oleh unggas liar kepada unggas ternak menjadi momok tersendiri oleh para peternak. Belum juga hilang bayangan ketakutan akan tertularnya diri sendiri dan keluarga oleh keganasan virus flu burung, peternak juga dibayangi kerugian akan matinya unggas-unggas peliharaan mereka. Sebelum flu burung menggemparkan dunia sejak ditemukan pada tahun 1997 di Hong Kong, telah banyak penyakit muncul pada unggas yang di Indonesia sempat dikenal dengan penyakit New Castle dan Tetelo. Namun karena tidak menular kepada manusia, kedua penyakit tersebut tidak menjadi pandemik yang ditakutkan. Penyakit flu burung ditularkan baik ke sesama unggas ataupun spesies lainnya dan manusia melalui kotoran burung. Satu tetesan sekresi dari burung yang terinfeksi mengandung virus yang dapat membunuh 1 juta burung. Virus ini kemudian menempel pada berbagai media seperti sarana transprotasi ternak, peralatan kandang yang tercemar, pakan dan minuman unggas yang tercemar, pekerja di peternakan dan burung-burung liar. Untuk mengenali unggas yang ...

June 5, 2008 – 3:29 am
Dampak Flu Burung Munculnya penyakit Flu burung menimbulkan dampak yang luar biasa terutama di bidang perekonomian di suatu Negara. Kerugian di Industri peternakan menyebabkan hilangnya keuntungan milyaran rupiah yang dialami baik peternak ataupun Negara, terutama bagi Negara berkembang yang bergantung pada industri tersebut sebagai salah satu sumber pendapatannya. Bayangkan saja dengan merebaknya virus flu burung, banyak masyarakat yang membatalkan mengkonsumsi daging ayam dan harga daging unggas menjadi turun. Dan jika penyakit semakin menyebar, maka pengendaliannya di suatu Negara makin sulit untuk dilakukan, dan pemerintah sudah pasti harus mengambil langkah yang agresif untuk mengendalikan penyakit dan menghindarkan untuk timbulnya banyak korban. Selain itu penyakit ini telah menghabiskan dana milyaran dollar untuk penelitian dan persiapan untuk penanganan pandemic, lebih dari 10 milyar dollar dikeluarkan untuk memusahkan unggas untuk menghindarkan mewabahnya H5N1. Dibandingkan dengan AIDS yang membunuh 50 juta jiwa dalam jangka waktu 25 tahun, pandemic flu dapat membunuh 50 juta jiwa dalam waktu 25 minggu saja. Oleh ...

June 5, 2008 – 3:29 am
Dampak Flu Burung Munculnya penyakit Flu burung menimbulkan dampak yang luar biasa terutama di bidang perekonomian di suatu Negara. Kerugian di Industri peternakan menyebabkan hilangnya keuntungan milyaran rupiah yang dialami baik peternak ataupun Negara, terutama bagi Negara berkembang yang bergantung pada industri tersebut sebagai salah satu sumber pendapatannya. Bayangkan saja dengan merebaknya virus flu burung, banyak masyarakat yang membatalkan mengkonsumsi daging ayam dan harga daging unggas menjadi turun. Dan jika penyakit semakin menyebar, maka pengendaliannya di suatu Negara makin sulit untuk dilakukan, dan pemerintah sudah pasti harus mengambil langkah yang agresif untuk mengendalikan penyakit dan menghindarkan untuk timbulnya banyak korban. Selain itu penyakit ini telah menghabiskan dana milyaran dollar untuk penelitian dan persiapan untuk penanganan pandemic, lebih dari 10 milyar dollar dikeluarkan untuk memusahkan unggas untuk menghindarkan mewabahnya H5N1. Dibandingkan dengan AIDS yang membunuh 50 juta jiwa dalam jangka waktu 25 tahun, pandemic flu dapat membunuh 50 juta jiwa dalam waktu 25 minggu saja.